Bengkulu,reformasinews.com- Deputi Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Muhammad Irfan Octama mengapresiasi para pelaku usaha yang berperan besar menjaga pergerakan ekonomi sepanjang tahun 2025.
Bengkulu berada dalam tren positif, dengan proyeksi pertumbuhan 4,40%–5,20% pada 202 lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya.
” Bagi dunia usaha, proyeksi ini menjadi sinyal bahwa permintaan masyarakat dan aktivitas ekonomi akan terus meningkat,”ujar Irfan pada acara yang digelar di Hotel Mercure Jum’ at malam kemarin.
Pelaku usaha menilai BI dan Pemprov Bengkulu semakin proaktif mempercepat digitalisasi, memperkuat ekosistem pembayaran, dan menstabilkan pasokan pangan, sehingga iklim usaha menjadi lebih kondusif.
Kepala Biro Ekonomi, Zahirman mengatakan, bahwa inflasi Bengkulu berhasil ditekan hingga 2,85% sepanjang Januari–Oktober 2025.
Menurutnya, stabilitas harga dinilai sangat membantu pelaku usaha, terutama sektor pangan, perdagangan, dan konsumsi rumah tangga.
Kelancaran distribusi yang dijaga bersama Polda, TNI, serta pemerintah kabupaten/kota membuat pelaku usaha memiliki kepastian pasokan dan biaya logistik yang lebih terkontrol. Kota Bengkulu yang selama ini menjadi penyumbang inflasi terbesar juga menjadi fokus penguatan pasokan.
Lanjut Zahirman, bagi dunia usaha, beberapa agenda strategis BI seperti pengembangan industri hilir, percepatan investasi, dan diversifikasi produk membuka peluang ekspansi baru. Program pemerintah seperti pencetakan sawah dan optimalisasi lahan diproyeksikan menciptakan permintaan tambahan terhadap teknologi pertanian, logistik, hingga industri pengolahan.
Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bengkulu kembali terakselerasi pada 2026, ditopang konsumsi rumah tangga, sektor pertanian, dan perdagangan.
Pelaku usaha memandang kondisi ini sebagai momentum untuk memperluas investasi, menambah kapasitas produksi, dan memanfaatkan digitalisasi ekonomi yang semkin matang.
PTBI 2025 ditutup dengan penegasan bahwa keberhasilan menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi hanya dapat dicapai melalui kolaborasi kuat antara pemerintah, BI, dunia usaha, perbankan, dan masyarakat.
Bagi dunia usaha, pesan tersebut menjadi penanda bahwa transformasi ekonomi Bengkulu memasuki fase balebih terstruktur, lebih inklusif, dan membuka peluang lebih luas bagi investasi dan hilirisasi.
Menurut pelaku usaha di daerah ini menilai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 menjadi momentum penting yang membawa arah baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Acara yang digelar Jumat malam, 28 November 2025, di Ballroom Hotel Mercure Bengkulu menguatnya sinergi antara Pemprov Bengkulu dan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas dan mempercepat transformasi ekonomi.
Kegiatan yang mengusung tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan,” forum tersebut dihadiri pemerintah kabupaten, kota, akademisi, pelaku usaha, perbankan, dan media.
Pidato Presiden Prabowo Subianto yang ditayangkan secara nasional ini mempertegas urgensi hilirisasi, ketahanan pangan, dan penciptaan lapangan kerja dan isu yang sangat dekat dengan dunia usaha.*

