Bengkulu, reformasinews.com– Pendidikan di Singapura terkenal dengan sistem yang sangat kompetitif, didasari oleh prinsip meritokrasi, dan menetapkan standar tinggi yang diakui secara global.
Sistem ini menekankan pada pencapaian akademik, penguasaan dwibahasa, bahasa Inggris dan bahasa ibu (Melayu, Mandarin, atau Tamil) dan kurikulum komprehensif yang dirancang untuk membekali siswa dengan pengetahuan teoretis dan praktis.
Dikatakan Dedy, pentingnya mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.
“Kita rencanakan, SD kita siapkan bahasa Inggris dan kedua bahasa Cina ke depan membayangkan anak-anak Bengkulu masa mendatang peningkatan kualitas pendidikan anak,” ujarnya, Selasa (18/11).
Selain pengenalan bahasa asing, pemerintah akan mengadopsi beberapa aspek kunci dari sistem pendidikan Singapura terutama yang berfokus pada kualitas guru, kurikulum yang berorientasi pada keterampilan praktis, dan penerapan meritokrasi.
Dengan melakukan aspek-aspek ini secara bertahap dan terencana dapat membantu Kota Bengkulu meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Kemudian, Dinas Pendidikan juga diminta untuk melanjutkan program evaluasi yang sudah berjalan.
Dedy meminta Dinas Pendidikan melanjutkan program Ujian Tobo Kito (UTK) bagi para siswa/i tingkat SD dan SMP, untuk menggali potensi yang mereka miliki dan mengevaluasi setiap pembelajaran yang diberikan.
“Ini menunjukkan komitmen terhadap evaluasi berkelanjutan untuk memastikan efektivitas metode pengajaran yang diterapkan. Program ini diharapkan dapat memetakan potensi siswa secara lebih mendalam,” jelasnya. (if/rr)

