12 Bank Sudah Bangkrut di 2024, Bakal Nambah Lagi?

oleh -97 Dilihat

Jakarta,reformasinews.com- – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal potensi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diprediksi akan bangkrut. Sebagai informasi, tahun ini ada 12 BPR yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dikutif dari detikfinance, menurut Purbaya, pihaknya terus memonitor kondisi BPR demi mengetahui bank mana yang dalam kondisi lemah. Terkait bank yang akan bangkrut lagi, menurut Purbaya hal itu ada di tangan OJK.

“Kami monitor terus kondisi BPR dari waktu ke waktu, yang lemah pun kita tahu kira-kira yang mana. Tapi sampai sekarang kondisinya masih seperti biasa lah.

Ada yang jatuh karena missed management dan lain-lain, kami tahu tapi ada berapa lagi yang jatuh? Kita nggak tahu itu tergantung OJK,” katanya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS di Kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).

Ia memastikan uang di LPS untuk melakukan pembayaran saat ada bank yang tutup relatif cukup. LPS menganggarkan Rp 1,2 triliun tahun ini untuk penanganan bank tutup dan telah dikucurkan Rp 300 miliar untuk 12 bank tutup. Di sisi lain, LPS juga memiliki aset hingga Rp 225 triliun.

“Kita uangnya cukup, itu aja. Pokoknya kalau OJK menyerahkan bank sebagai bank resolusi kita beresin dalam waktu singkat. Kalau bisa selamatkan kita selamatkan, kalau nggak bisa ya sudah, kita likuidasi,” imbuhnya.

Ia menyatakan LPS hanya menunggu langkah yang diambil OJK. Purbaya menyatakan pihaknya terus memantau BPR dari bulan ke bulan sehingga mengetahui pasti kondisi bank sebenarnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Bidang Program Penjaminan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono mengindikasikan faktor fraud dan masalah manajemen dalam internal perusahaan menjadi penyebab bank tutup. Namun tutupnya BPR tidak mencerminkan perekonomian yang memburuk, baik di tingkat nasional maupun di daerah.

“Dalam 5 bulan terakhir ini 12 bank (bangkrut) dan utamanya hampir seluruhnya itu penyebabnya integrity dari manajemen dan polemik, jadi banyak fraud di bank itu. Itu tidak mencerminkan perekonomian yang memburuk, baik di nasional dan lokal di mana BPR itu berada,” tutupnya. (*)