7 Agen Pesiar Sukses Hantarkan Tujuh Desa Di Mukomuko Raih UHC Desa

oleh -174 Dilihat

Mukomuko,reformasinews.com– Sebanyak tujuh Agen Pesiar di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu telah berhasil menghantarkan desanya meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) Desa.

Prestasi ini disampaikan pada kegiatan Forum Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pelaksanaan Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR) bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Mukomuko, Selasa 16 Juli 2024.

Tujuh desa tersebut adalah Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, kemudian Desa Sidodadi, Kecamatan Sungai Rumbai, Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang, Desa Lubuk Bento dan Desa Karya Mulya, Kecamatan  Pondok Suguh, selanjutnya Desa Sidodadi, Kecamatan Penarik dan Desa Tirta Kencana, Kecamatan Air Rami.

“Kami apresiasi capaian di tujuh Desa Pesiar yang bergerak sejak April lalu hingga di bulan Juni kemarin, alhamdulillah semua capaiannya diatas 98%.

Ini sudah melebihi target. Adapun capaian masing-masing desa adalah Desa Bandar Jaya 98,54%, Desa Sidodadi Sungai Rumbai 100,08%, Desa Ranah Karya 100,19%, Desa Lubuk Bento 100,34%, Sidodadi Penarik 100,54%, Karya Mulya 100,92% dan Desa Tirta Kencana 103,56%,”ungkap Ricco Hanggara Kabag Kepesertaan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bengkulu saat memberika materi kegiatan forum.

Menanggapi hal ini Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Dr.Abdiyanto mengatakan bahwa pihaknya juga mengapresiasi terobosan-terobosan dan program baru dari BPJS Kesehatan yang memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan jaminan kesehatan.

“Peran bapak ibu kades dan perangkat desa ini sangat penting, khususnya dalam hal mendampingi warganya. Kami mengapresiasi terobosan-terobosan dari BPJS Kesehatan, salah satunya dengan keberadaan Agen Pesiar ini,”katanya.

Masalah kesehatan sangat perlu diutamakan oleh para pemangku kepentingan di wilayah pemerintahan hingga swasta karena kesejahteraan di dalam kesehatan erat kaitannya dengan kemiskinan.

“Yang penting kita harus pastikan warga Mukomuko kita jaminan kesehatannya. Selain itu, masalah kesehatan ini perlu dimanajemen dengan baik karena ini dapat berdampak kepada kemiskinan, orang yang kaya kalau sakit bisa saja menjadi susah, atau sebelumnya banyak mobil kalau dia sakit bisa saja nanti dia masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Dinas Sosial,” ujar Abdiyanto.

Untuk itu pihaknya menghimbau agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga tingkat desa dapat gotong royong untuk mendongkrak  jaminan kesehatan masyarakat Mukomuko melalui berbagai peran.

“Salah satunya peran PBI APBD (Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) atau Jamkesda Kabupaten sudah mencapai 14.036 peserta, PBI APBD Provinsi atau Jamkesprov sekitar 4000 peserta.

Ada juga program Donasi, CSR (Corporate Social Responsibility) dan masih banyak lagi bantuan lainnya. Namun demikian, perangkat desa dan kita juga harus bisa mengadvokasi dan memberi pemahaman ke masyarakatnya yang mampu.

” Supaya dia jangan hanya mengandalkan bantuan dan juga bisa daftar mandiri melalui Agen Pesiar atau kalau menunggak bisa ikut program Rehab (Rencana Pembayaran Bertahap),”jelasnya.

Ditempat yang sama, Asisten II Agus Sumarman menyampaikan saat ini target pemerintah Kabupaten Mukomuko adalah mempertahankan kepesertaan 98% dan keaktifan 75%.

“Untuk mencapainya kita harus memaksimalkan program baru dari BPJS Kesehatan. Salah satu ujung tombaknya adalah keberadaan tujuh orang Agen Pesiar dan empat orang Kader JKN yang saat ini sudah bergerak sesuai dengan fungsinya masing-masing,”kata Agus Sumarman.(r/rr)