Bengkulu,reformasinews.com-Menjelang Lebaran Idul Fitri yang lazimnya diiringi dengan melonjaknya transaksi barang-barang konsumen. Tentunya hal ini menjadi peluang bagi sindikat pemalsu mata uang untuk mengedarkan barangnya.
Untuk itu, warga Kota Bengkulu diminta untuk lebih berhati-hati, lantaran sejumlah kriminalitas meningkat salah satunya adalah peredaran uang palsu.
Pj Walikota Bengkulu melalui Asisten I Eko Agusrianto, Kamis (28/3), mengatakan peredaran uang palsu dapat merugikan dan mengganggu stabilitas ekonomi. Maka dari itu, masyarakat supaya lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi selama bulan Ramadan.
“Ketika Ramadan pastinya transaksi keuangan meningkat, ini biasanya dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab mengedarkan uang palsu, sehingga perlu diwaspadai,” ujarnya.
Eko menambahkan, terlebih lagi ketika menjelang lebaran nantinya pasti akan marak jasa penukaran uang, sehingga kewaspadaan agar lebih ditingkatkan.
“Masyarakat diminta untuk mewaspadai peredaran uang palsu saat melakukan transaksi ataupun penukaran uang rupiah pecahan kecil. Kita menyarankan penukaran uang dilakukan di tempat resmi, seperti di unit atau cabang perbankan dan kas keliling Bank Indonesia,” ujar Eko.
Kemudian, Eko juga mengingatkan saat menerima uang, hindari untuk terburu-buru dalam menerima atau memberikan kembalian. “Luangkan waktu untuk memeriksa uang dengan seksama sebelum melakukan transaksi,” pesannya.
Pada intinya, masyarakat perlu jeli dan harus berhati-hati. Karena itu lakukan pengecekan dan kenali keasliaan setiap jenis mata uang kartal terutama uang kertas. (**)