Palembang,reformasinews.com-Provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang disibukan dengan berbagai pembangunan infrastruktur.
Sederet proyek pembangunan digarap di Sumatera Selatan seperti halnya mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Sebagaimana diketahui, Sumatera Selatan sendiri menjadi salah satu daerah yang dilintasi jalan tol utama atau backbone dan jalan tol sirip atau feeder Jalan Tol Trans Sumatera.
Selain melaksanakan pembangunan jalan tol rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera, Sumatera Selatan juga diketahui melakukan pembangunan lain.
Belum lama ini, salah satu proyek pembangunan di luar dari Jalan Tol Trans Sumatera telah diresmikan kepada publik.
Adapun proyek yang berhasil diresmikan dihadapan masyarakat tersebut adalah pembangunan Flyover Sekip Ujung di Kota Palembang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan menjadi pihak yang menyelesaikan proyek tersebut.
Dilansir haluan.com, Flyover Sekip Ujung di Kota Palembang ini mulai dibuka secara resmi pada Jumat, 7 Juni 2024.
Dengan kehadiran Flyover Sekip Ujung di Kota Palembang, diharapkan kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di persimpangan antara Jalan Amfibi dan Angkatan 66 dapat berkurang.
Penyambungan flyover dari Jalan Basuki Rahmat ke Jalan R. Soekamto di Kota Palembang ini dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi.
Flyover Sekip Ujung ini dibangun dengan ukuran yang luar biasa. Panjangnya hampir mencapai 1 km.
ini memiliki panjang 660 meter dengan lebar 18,40 meter yang terdiri dari empat lajur dua arah.
Diketahui, anggaran untuk konstruksi flyover ini sebesar Rp168,9 miliar dengan masa pelaksanaan TA 2022-2024.
Pembangunan Fly Over dikerjakan Kementerian PUPR. Namun, biayanya berasal dari dana APBN, APBD Provinsi Sumsel, dan Kota Palembang.
Sebagai tambahan informasi, pada proses pembangunan Flyover Sekip Ujung dilaksanakan pekerjaan khusus menggunakan oprit dengan mortar-busa.
Mortar-busa sendiri yaitu merupakan busa timbunan ringan yang terdiri dari material campuran busa (foam), semen, pasir, dan air untuk mengatasi kondisi tanah yang lunak di bagian bawah.