Mega proyek JTTS di di Sumatera Selatan hingga saat ini masih dalam progres pengerjaan termasuk Jalan Tol Baleno.
Ruas Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino yang merupakan bagian dari JTTS dengan panjang secara keseluruhan yakni 169,9km.
Dilansir haluan.com, GBPembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Bayung – Lencir – Tempino di Jambi ini ditargetkan rampung Juni 2024.
Diketahui Jalan Tol ini dibangun secara bertahap dan dibagi menjadi 4 seksi seperti Segmen Betung – Tungkal Jaya, Tungkal Jaya – Bayung Lencir, Bayung Lencir – Tempino dan Tempino – Sp. Ness.
Adanya Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino sepanjang 34km yang akan menghubungkan Provinsi Jambi ke Palembang hingga Lampung.
Tujuan dari pembangunan Jalan Tol Baleno adalah upaya besar Pemerintah untuk meningkatkan konektivitas khususnya, di Pulau Sumatera.
Sedangkan, dapat memotong jarak perjalanan yang mulanya 4 hingga 5 jam menjadi 1,5 jam sehingga dapat menghemat waktu tempuh.
Menteri PUPR, Basuki mengatakan bahwa pada tahun 2024 Kementerian PUPR yang menargetkan operasional JTTS Koridor Utama.
Sedangkan, dapat memotong jarak perjalanan yang mulanya 4 hingga 5 jam menjadi 1,5 jam sehingga dapat menghemat waktu tempuh.
Operasional JTTS Koridor Utama diantaranya Kuala Tanjung – Tebing Tinggi-Parapat sebagian Seksi 2-Seksi 4, Binjai-Langsa Seksi 2, Kisaran-Indrapura.
Ada juga Padang – Pekanbaru (Bangkinang – Pangkalan), Sigli-Banda Aceh Seksi 1, Betung – Jambi Seksi Bayung Lencir-Tempino, Padang – Pekanbaru (Padang-Sicincin), dan Binjai-Langsa Seksi 3.
Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menyatakan bahwa hadirnya Jalan Tol pertama di Jambi.
Jalan Tol pertama di Jambi yang akan meningkatkan sektor perekonomian dan mempermudah akses dan konektivitas antar provinsi sebagaimana dikutip HarianHaluan.com dari hutamakarya.com.
Selain menjadikan waktu tempuh perjalanan menjadi lebih efisien dan mengurangi kemacetan di jalan nasional dari Palembang menuju Jambi,”
jalan tol ini juga nantinya dapat berpengaruh pada penurunan biaya transportasi, membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi serta mendorong peningkatan arus barang dan jasa,” ucap Tjahjo.
Hutama Karya yang melakukan serangkaian upaya dalam meminimalisir dampak proyek terhadap lingkungan sekitar.
Lingkungan sekitar dengan melakukan penanaman kembali pohon-pohon di area disposal.(**)