Jakarta,reformasinews.com – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal peluang Ketua Umum PDIP sekaligus mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
“Namanya kan DPA, bukan presidential club. People club jauh lebih baik,” kata Hasto saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Juli 2024.
Dikutif reformasinews.com dari tempo, sebelumnya dalam rapat paripurna pada Kamis 11 Juli 2024, DPR menyepakati untuk merevisi Undang-undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres. Wantimpres nantinya akan berubah menjadi DPA.
Adapun Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR Luluk Nur Hamidah pada Rabu, 10 Juli 2024 mengatakan keanggotaan DPA nantinya bisa diisi oleh para mantan presiden. Menurut dia, para mantan presiden, seperti Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan sosok negarawan yang bisa saja tergabung dalam lembaga itu.
Berkenaan dengan itu, Hasto enggan menjawab dengan tegas soal sikap Megawati. Namun, dia menegaskan bahwa kini Megawati sedang berfokus untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Lebih lanjut, Hasto juga menyebut perubahan nomenklatur dari Wantimpres menjadi DPA harus melalui amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.