Catatan : yusrizal/reformasinews.com
Selasa siang, 9 Desember 2025, sekitar 70- an wartawan dari berbagai media memenuhi undangan OJK Provinsi Bengkulu.
Ar Rich Resto Tempat Berkumpul
Satu jam acara belum dimulai, terlihat perbincangan antara wartawan di teras lantai dua resto tersebut sambil ngopi. Maklum ada yang lama tidak jumpa antar sesama karena punya kesibukan masing-masing.
Ada apa pihak OJK Bengkulu mengundang para wartawan di resto depan Polda Bengkulu tersebut?
Klarifikasi Masalah
Pertemuan dan kumpul bareng yang jarang terjadi ini, pihak OJK Bengkulu memberikan klarifikasi terjadinya miskomunikasi antara humas OJK dengan rekan wartawan beberapa waktu lalu yang membuat heboh berita di media online.
Inti persoalannya, berawal ada wartawan menanyakan stok donor darah yang dihimpun OJK pada aksi sosial dalam rangka HUT OJK ke I4 tahun 2025. Aksi donor OJK pun mengandeng PMI Bengkulu. Ratusan kantong darah terkumpul. Lumayan banyak.
Salah seorang wartawan menanyakan kepada OJK, karena ada warga yang membutuhkan darah saat itu. Pihak OJK menyarankan tanya sama PMI.
Dari data PMI, stok darah yang dari OJK belum terkaper ke PMI. Inilah inti peristiwa yang terjadi antara humas OJK dengan wartawan.
Sebenarnya masalah ini ‘sepele’ cuma masalah darah bukan masalah besar. Tapi, inilah yang terjadi. Kita tentu menghargai, pihak OJK telah berbuat baik dalam aksi donor darah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Timbul masalah baru. Karena informasi dari OJK tersumbat, saling balas di WA grup OJK. Humas pemilik admin pun keceplosan melontarkan ucapan tak patut di grup yang berujung beberapa wartawan dikeluarkan dari grup WA.
Tak sampai disitu. Muncul beragam berita yang dipublis di media online. Beritanya Heboh! OJK dituding tidak transparan memberikan informasi kepada media terkait dikemanakan darah aksi donor OJK tersebut.
Atas kejadian itu, dengan dikeluarkannya beberapa nama wartawan dari grup WA Sinergi OJK dan Media Bengkulu. Rekan wartawan pun beraksi dan tersinggung. Apa alasan humas OJK mengeluarkan dari grup.
Humas OJK pun lantas dihujat. Hampir 10 hari berita OJK menjadi blunder. Itulah kenapa pihak OJK mengundang semua wartawan, termasuk rekan wartawan yang dikeluarkan dari grup WA pada pertemuan tersebut. Agar persoalan tersebut tidak berlarut larut.
Islah Pihak OJK Minta Maaf
Dalam kesempatan yang dibalut dengan silaturahmi ini, Kepala OJK Bengkulu, Ayu Laksmi minta maaf terkhusus kepada wartawan yang tidak nyaman atas tindakan dari humas, serta kepada semua insan pers yang hadir dari berbagai organisasi media online.
” Ya, kami mengakui merasa bersalah kepada empat wartawan atas kejadian beberapa hari lalu, sekali lagi kami minta maaf,” tegas Ayu.
Senada dengan Kabag Humas OJK, Delpa Susanti. Ia pun juga minta maaf selaku humas dan admin grup WA kepada wartawan.
” Saya saat itu sedang emosi. Namun, tidak ada niat saya untuk melakukan tindakan yang dianggap rekan wartawan tidak pantas atau melecehkan. Tidak sama sekali,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, suasana agak tegang beberapa wartawan melontarkan pertanyaan dan keluhan dan kekecewaan yang dilakukan humas OJK. Mereka mempertanyakan kenapa alasannya beberapa wartawan dikeluarkan dari grup WA oleh humas OJK ?
Issu lain yang dilontarkan wartawan, kenapa sulit sekali kalau mau konfirmasi dengan pihak OJK. Kalau media mau konfirmasi sering dihambat.
” Ini persoalan informasi keterbukaan publik yang harus dibenahi oleh pihak OJK termasuk kehumasan.
Jangan dipersulit dan jangan menghambat jika media atau wartawan mau konfirmasi berbagai masalah yang berkaitan dengan tugas OJK sebagai layanan publik,” kata salah seorang rekan wartawan.
Adanya keritikan ” agak pahit” terdengarnya, bukan kami membenci OJK, malah kecintaan terhadap OJK. Begitu komentar teman wartawan tersebut.
Perbaiki Pelayanan
Setelah mendengar keritikan agak pedas dan masukan dari wartawan,ditanggapi serius oleh pihak OJK dengan bijak.
” Saya selaku Kepala OJK Bengkulu, juga dari Humas dan jajaran, kedepannya agar kemitraan antara wartawan dan OJK terjalin hubungan yang lebih baik termasuk kehumasan maupun dibidang lainnya,” tegas Ayu.
Menurut Ayu, keritikan, saran dan masukan dari rekan wartawan sangatlah bearti bagi OJK untuk membina hubungan dengan insan pers yang ada di Bengkulu ini kedepannya.
Delpa pun selaku Kabag Humas OJK Bengkulu minta maaf kepada media dan insan pers Bengkulu.
Lanjut ibu Delpa, saat itu dirinya terpancing emosi keceplosan saat membalas catting di WA grup, yang berdampak membuat perasaan wartawan tidak nyaman.
” Saya yang membidangi kehumasan OJK dan jajaran sekaligus penanggungjawab admin grup, diulanginya lagi minta maaf.
Terkhusus kepada keempat wartawan, dan umumnya kepada insan pers yang turut hadir dalam menghadiri pertemuan ini,” tegas Delpa mengakhiri klarifikasinya.
Berkaitan dengan masalah ini, penulis hanya menetralisir tidak mengguri. Tak lebih dari itu. Komunikasi perlu dibangun. Pers butuh informasi, pemerintah perlu publikasi terhadap pers.
Pertemuan tersebut dihadiri Sekretaris PWI Bengkulu, Edy HP, unsur TVRI, RRI, dan perwakilan organisasi media siber online yang ada di Bengkulu.
Closing penulis, apapun profesi kita tentunya membutuhkan mitra dengan pihak lain. Saling menghormati dan menghargai itu penting. Tapi, sebagai insan manusia biasa tentu siapapun takluput dari khilaf dan salah termasuk wartawan.
Akhir acara, para wartawan yang berseteruh dengan humas OJK bersalaman dan saling memaafkan.
Penulis wartawan senior dan Pempred reformasinewes.com

