Sinergi Pemprov dan BI, Bengkulu Raih Peringkat Dua Pengendalian Inflasi Se Sumatera

oleh -49 Dilihat

Bengkulu,reformanews.com- Di akhir  tahun 2025, Provinsi Bengkulu meraih juara dua pengendalian inflasi terbaik tingkat Sumatera. Posisi peringkat satu diraih Provinsi Sumatera Selatan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat pada Forum Koordinasi High Level Meeting (HLM) TPID dan TP2DD yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu.

Forum rapat inflasi tersebut dibuka oleh Gubernur yang diwakili oleh Pj Sekprov Bengkulu, Herwan Antoni, bertempat di Hotel Grace, pada Senin 15 Desember 2025.

Dikatakan Wahyu, capaian prestasi pengendalian inflasi yang diraih tersebut menjadi tantangan dan motivasi bagi stoke holder untuk terus menjaga stabilitas kebutuhan harga di daerah ini.

” Keberhasilan tersebut tentunya tak lepas dari kerja keras Tim TPID dan TP2DD Provinsi Bengkulu melalukan berbagai langkah konkret, seperti operasi pasar, penguatan distribusi bahan pokok, hingga aksi pengendalian lainnya,”katanya.

Menurut Wahyu, rapat High Level Metting ini dengan dua topik. Pertama, Tim Pengendalian Inflasi Daerah, dan kedua Tim Percepatan dan Percepatan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Dua hal ini menjadi sangat penting, kenapa, ini menjelang akhir tahun dimana dirasah banyak tantangan yang terkait dengan pengendalian inflasi, khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional karena permintaan kebutuhan masyarakat tinggi.

Lanjut Wahyu, Bengkulu berada per November, inflasinya berada di angka 2,72. ” Jadi, targetnya inflasi kita 2,5 plus minus 1, kita berada di classmidle yang ideal yang berada ditengah- tengah,” tegas Wahyu.

Sementara itu, PJ Sekprov Bengkulu Herwan Antoni, atas nama Pemprov Bengkulu mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, atas kerja keras dan kolaborasi, juga kepada kabupaten dan kota yang setiap waktu melaksanakan perubahan dengan indikator kinerja utama mengendalikan inflasi. Atas capaian tersebut, Provinsi Bengkulu meraih juara dua pengendalian inflasi se Sumatera.

Tim TPID selalu melaksanakan upaya-upaya untuk pengendalian inflasi secara bersama.” Yang perlu kita lakukan, pertama melakukan pemantauan harga dan kebutuhan stok pangan.

Kita juga telah melaksanakan kerjasama dengan Provinsi Jawa Tengah pada bulan Agustus lalu, dimana Provinsi Jateng yang dianggap berhasil dalam pengendalian inflasi,” kata Herwan Antoni.

Puncak kegiatan tersebut berlanjut adanya saran dan masukan dari para bupati, diantaranya Bupati Bengkulu Selatan, Rifa’ i Tajudin, Bupati Rejang Lebong Fikri Tobari, dan Bupati Mukomuko, Nurul Huda.

Bupati Bengkulu Selatan, Rifa’ i pada forum tersebut mengusulkan pabrik pakan ternak ayam petelur. Karena kebutuhan telur dipasok dari Padang, Sumbar.

Untuk itu, ia minta respon dan dukungan dari Pemprov Bengkulu untuk mewujudkan program tersebut. ” Untuk bahan baku pakan, di Bengkulu Selatan cukup tersediah,” kata Rifa’ i.

Sedangkan Bupati Rejang Lebong, Fikri mengungkapkan masalah gas elpiji 3 kg di daerahnya sering kekurangan stok.” Masalah gas ini menyangkut emak- emak.

Tahulah kita, emak- emak rewel kalau kebutuhan gas susah didapat. Untuk mengatasi masalah tersebut, diharapkan pasokan kuota gas elpiji 3 kg agar ditambah,” ujar Fikri.

Menindak lanjuti terkait masalah pakan ternak yang diungkap Bupati Rifa’ i, Fikri mengusulkan agar pabrik pakan ternak dibangun di Rejang Lebong. Alasannya Pemkab Rejang Lebong kini sudah ada BUMD untuk menggelolahnya.

Acara tersebut dihadiri Plt Dirut Bank Bengkulu, Iswahyudi, para bupati, walikota, Kepala BPS,Bulog, Instansi Vertikal, para Forkopimda,Asisten Pemprov, para Kepala Biro Ekonomi Pemprov Bengkulu serta para undangan lainnya.( yrz)