Aplikasi Go-Export Sumsel dirancang sebagai jembatan digital yang menghubungkan produk lokal terbaik Sumatera Selatan dengan pasar global.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel, drh. Sri Endah Ekandari, M.Si, menjelaskan bahwa dengan sistem digital yang terintegrasi (web dan mobile android), setiap mata rantai — mulai dari pelaku hulu hingga proses pengiriman — dapat tertelusur secara real-time dan transparan.
“Output-nya adalah barcode yang menjadi identitas ekspor,”ujarnya. Ia juga mengingatkan pentingnya menguatkan brand komoditas yang dihasilkan Sumsel.
Saat ini, fitur yang tersedia mencakup komoditas Kopi, Paha Kodok, dan Santan. Sri Endah Ekandari berharap Pemprov dapat terus mengembangkan aplikasi ini untuk penyempurnaan fitur dan cakupan komoditas.
Di akhir sambutannya, Gubernur HD kembali menekankan pentingnya pembangunan pelabuhan samudra untuk mengekspor semua komoditas unggulan Sumsel, mengingat adanya keterbatasan kapasitas pada pelabuhan Boom Baru saat ini.(rr)

