Bengkulu,reformasinews.com- Ribuan masa yang menggelar aksi unjukrasah di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu pada Selasa sore kemarin berjalan kondusif, damai tanpa ada tindakan anarkis.
Para pendemo yang turun ke jalan tersebut tidak hanya dari kalangan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi( PT) di Kota Bengkulu,juga dari ormas.
Dari pagi aparat kepolisian Polres dan Polda Bengkulu telah standby menempatkan personilnya di beberapa titik di lapangan untuk mengawal dan mengamankan aksi unjukrasah agar berjalan damai. Dari TNI pun ikut membackup aparat kepolisian dalam pengaman.
Kumpul di Taman Budaya
Sebelum beranjak menuju gedung DPRD Provinsi Bengkulu di simpang empat Jalan Pembangunan Padang Harapan Kota Bengkulu, para mahasiswa berkumpul dulu di Taman Budaya.
Usai solat zohor, mereka beranjak bergerak menuju gedung dewan. Di depan kantor PWI Bengkulu, terpantau beberapa unit kendaraan aparat keamanan bersiaga. Namun tak lama, kendaraan polisi bergeser ke mundur, para mahasiswa pun bergabung dengan rekan mereka yang telah berada dititik pusat lokasi demo.
Koorlap aksi demo melalui pengeras suara menaikan kendaraan pikcup minta kepada rekan-rekan mereka agar tidak melakukan tindakan yang merugikan. Himbauan tersebut direspon oleh temannya.
Ketua DPRD dan Kapolda Temui Pendemo
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi dan Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono duduk lesehan bersama para pengunjuk rasah di badan jalan.
Dalam aksi damai tersebut, Koorlap pendemo ajukan empat tuntutan kepada petinggi DPRD Provinsi Bengkulu untuk diteruskan kepada Presiden Prabowo.
Empat tuntutan pendemo tersebut:
1.Mendesak Presiden RI dan DPR memperbaiki sistem ketatanegaraan serta tata kelola pemerintahan agar benar-benar berpihak kepada rakyat.
2. Menuntut Presiden menyatakan sikap tegas untuk menghentikan segala bentuk tindakan represif aparat kepolisian terhadap masyarakat sipil.
3. Menekan Presiden agar segera melakukan reformasi internal Polri karena kepercayaan publik terhadap institusi tersebut dinilai terus menurun.
4. Meminta Presiden mencopot Kapolri sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan represif aparat di lapangan.
Bagi mahasiswa, poin-poin tersebut bukan sekadar aspirasi, melainkan bentuk koreksi terhadap arah demokrasi yang dianggap menyimpang dari cita-cita reformasi.
Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono mengatakan aksi unjukrasah yang berlangsung ini berjalan kondusif, damai dan lancar. Mardiyono mengapresiasi kepada para mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi politiknya dengan tertip damai tanpa adanya insiden.
Unjukrasah para mahasiswa ini adalah lanjutan demo yang digelar pada Jum’at lalu agak tegang antara mahasiswa dan aparat keamanan
Salah seorang warga Kota Bengkulu yang hanya ikut menyaksikan pendemo mengatakan, sukur ya demo kali ini berjalan kondusif. ” Semoga demo ini sampai akhir tetap berjalan damai tanpa adanya hal- hal yang tak diinginkan,” ujar warga tersebut kepada reformasinews.com saat dimintai tanggapannya. (rizal)