Bengkulu,reformasinews.com- Balai bahasa Provinsi Bengkulu di tengah arus globalisasi dan digitalisasi terus berupaya melestarikan bahasa daerah selain bahasa Indonesia.
Hal itu terlihat diadakannya kegiatan dengan tema ” Desiminasi Produk Penerjemahan dan Anugrah Korsa Bahasa” diinisiasi oleh Balai Provinsi Bengkulu Tahun 2025, di Hotel Santika, Kamis 18 Desember 2025.
Kepala Balai bahasa Provinsi Bengkulu Andriana Yohan mengatakan, adapun tujuan kegiatan ini ada tribahasa dikemukakan, yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing.
Tiga elemen itu hal yang penting dan hal itu muaranya dalam bentuk desiminasi dan penghargaan tata bahasa yang dilakukan pada kegiatan ini.
Desiminasi ini menghasilkan delapan puluh produk penterjemahan dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia. “Itu sudah mengakomodir, dimana itu bahwa kita turut melestarikan bahasa daerah yang ada di Provinsi Bengkulu ini.
Jadi, didalam buku terjemahan itu sudah ada berbagai bahasa daerah yang ada dalam buku cerita yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, mulai dari tiga bahasa yang kita kenal dan ada beragam dialek,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan.
Dimana dalam buku cerita tersebut ada menulis dalam cerita anak bahasa Enggano, bahasa Rejang dan bahasa Bengkulu Kota. Lalu ada dialek Mukomuko, dialek Pasmah , dialek Pekal dialek Lembak, dan banyak lagi dialekĀ dialek lainnya.
Cerita itu ditulis oleh penulis hebat yang ada di Provinsi Bengkulu ini. Sedangkan tujuan menulis cerita anak ini untuk melestarikan bahasa daerah dan tentunya untuk meningkatkan literasi untuk anak- anak itu dilevel sekolah dasar.
Peserta sangat bangga kepada kantor bahasa Provinsi Bengkulu, dimana pada buku tersebut ada kosa kata Pasemah dalam penulisan buku cerita tersebut. Dimana terdapatĀ ada 300 kosa kata yang diusulkan Balai bahasa Bengkulu ke kamus besar Bahasa Indonesia.
Balai Bahasa Bengkulu berharap mudah-mudahan hal ini berhasil dan ini lebih memperkenalkan lagi bahasa daerah masuk dalam kamus besar bahasa Indonesia. Sehingga ini bisa dikenal seluruh masyarakat Indonesia menjadi bahasa nasional.
Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu juga mengupayakan di sekolah sekolah itu ada buku bacaan termasuk mendorong buku cerita berbahasa daerah. Kemudian, juga mendorong guru- guru di sekolah dalam memperkaya baik itu dalam mengikuti kegiatan dan pelatihan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah.
Kenapa demikian, supaya dalam pelaksanaanya nanti bisa ditukarkan atau diajarkan kepada murid di sekolah.
Kemudian juga, pihak Balai Bahasa Bengkulu juga mendorong dinas pendidikan terus berkoordinasi dengan balai bahasa, bagaimana mengembangkan mengutamakan bahasa nasional dan bahasa daerah.
Namun poinnya, yang paling penting tidak lupa untuk menguasai bahasa asing selain bahasa Indonesia.
Kegiatan tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat dan kalangan pendidik. Para peserta antusiasĀ mengikuti kegiatan hingga selesai.(yrz)

