Kenang Sejarah Masa Lalu,Gubenur Helmi Gagas Pembuatan Film Master Badar

oleh -2 Dilihat

  Bengkulu,reformasinews.com- Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menggagas rencana pembuatan film tentang sosok legendaris Edward Coles atau lebih dikenal dengan sebutan Master Badar.

Ide tersebut disampaikan Helmi  saat menghadiri acara launching sinopsis buku Edward Coles (Master Badar) yang digelar di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu, Senin (17/11).

Helmi Hasan mengatakan bahwa kisah Edward Coles merupakan bagian penting dari sejarah Bengkulu yang layak diangkat ke dalam sebuah film. Menurutnya, cerita tentang Master Badar bukan hanya menarik secara historis, tetapi juga mengandung nilai edukasi dan budaya yang perlu diwariskan kepada generasi mendatang.

“Bengkulu memiliki banyak cerita hebat yang belum tersampaikan. Sosok Edward Colless atau Master Badar adalah warisan sejarah yang perlu dikenalkan lebih luas lagi. InsyaAllah dengan adanya film ini, Bengkulu juga lebih dikenal lagi di kancah nasional,” ujar Helmi.

Sementara itu, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jam Intel) Kejaksaan Agung RI, Reda Mantovani, mengapresiasi hadirnya sinopsis buku tersebut. Namun, ia menilai penulisannya masih membutuhkan penyempurnaan, mulai dari penguatan sumber sejarah hingga perlunya diskusi ilmiah yang lebih komprehensif.

“Diperlukan banyak FGD agar penulisannya lebih lengkap,” ujarnya.

Sebelumnya, Kajati Bengkulu Victor Antonius Saragih menjelaskan bahwa penulisan buku Edward Coles merupakan langkah penting dalam membuka kembali sejarah Bengkulu. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kisah Gubernur Bencoolen tersebut.

“Inilah alasan kenapa kami menginisiasi penulisan buku ini,” kata Victor.

Senada dengan itu, Ketua Tim Penulis Harius Eko Saputra menuturkan bahwa Edward Coles adalah sosok yang berbeda dari pejabat Inggris lainnya di masa kolonial. Bahkan, Edward mengaku bangga tidak memiliki darah Inggris dan justru membela rakyat Bengkulu saat konflik terjadi.

“Dia bahkan turut berjuang membela rakyat Bengkulu dan melawan kolonialisme Inggris saat itu,”tegas Harius.(mh/rr)