Selain dihadiri Bupati Lismidisnto, acara tersebut juga dihadiri Sekda Ersan Syahfiri, Kepala BPJS Cabang Bengkulu H Mahyuddin, SE, AAAK, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Sinaruddin, Kepala OPD, Kepala BPJS Cabang Kaur Ahmad Fauzi Nugraha, S. Farm, Perwakilan APDESI dan Agen Pesiar dari Lima desa Pilot Project
Bupati Kaur pada kesempatan tersebut mengatakan, bulan Maret 2023 tahun lalu, Kabupaten Kaur mendapatkan penghargaan UHC award dari Wakil Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri.
Karena Kaur telah mencapai lebih dari 95% penduduk Kabupaten Kaur sudah terdaftar program JKN.
“Pekerjaan rumah selanjutnya adalah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan misi nomor 5 “Kaur Berseri”, yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien, terjangkau, dan holistik,”katanya.
Sampai dengan bulan juli 2024 ini, cakupan peserta jkn di kabupaten kaur sudah mencapai 100% dari total penduduk. Akan tetapi kenyataannya di lapangan, masih ada ditemukan warga-warga yang melapor belum memiliki BPJS.
Menurut Bupati, ini berarti distribusi warga yang sudah dan belum punya jaminan kesehatan belum merata di masing-masing desa nya.
“Terkait dengan pendataan ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dilakukan dengan sinergi antara pemerintahan desa juga OPD terkait.
Warga yang meninggal, yang pindah alamat ke luar Kaur, warga pendatang baru semua harus terdata dengan baik. ” Jadi, tolong bantuan kepala desa untuk menyisir dan mendata warga di desa nya masing-masing,” kata Bupati Lismidisnto.
Ia berharap kedepan tidak ada lagi warga masyarakat kaur yang terkendala berobat karena belum memiliki jaminan kesehatan.
Dimana, data dengan rinci setiap warga yang membutuhkan, laporkan melalui dinas terkait ke bpjs kesehatan sehingga bisa langsung aktif.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk menjadikan jaminan kesehatan di kabupaten kaur menjadi salah satu prioritas pembangunan SDM masyarakat Kaur.
“Karena sejatinya, iuran yang pemerintah daerah salurkan ke BPJS Kesehatan, “dikembalikan lagi” ke pemerintah daerah melalui pembayaran klaim rumah sakit dan kapitasi di puskesmas,”tegasnya.
Bupati Lismidianto meminta kepada Pihak BPJS Kesehatan untuk selalu mengingatkan Pemda Kaur jika ada pembayaran iuran BPJS kesehatan yang belum terselesaikan, dan akan diprioritaskan sesuai dengan kemampuan finansial pemerintah daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lismi juga berpesan kepada seluruh kepala OPD agar secara bersama-sama mengingatkan dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memastikan dirinya beserta keluarganya terdaftar program jaminan kesehatan serta membayar iuran tepat waktu.
Karena menurut Bupati, sehat itu menjadi hal yang sangat vital dalam mendukung aktivitas sehari-hari agar menjadi pekerjaan rumah pribadi yang produktif.
Sementara itu, Kepala BPJS Cabang Bengkulu H Mahyuddin mengucapkan terimakasih serta memberikan apresiasi kepada Pemkab Kaur yang telah memberikan dukungan penuh untuk mensukseskan program JKN.
“Untuk pertemuan dengan Bupati Kaur ini adalah untuk berkoordinasi terkait Program PESIAR (Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi) yang diinisiasi oleh BPJS Kesehatan,”ujarnya.
Mahyudin menuturkan pentingnya Program PESIAR di kabupaten kaur ini dikarenakan hingga Juli 2024 jumlah masyarakat yang menjadi peserta BPJS mencapai angka diatas 98 % dari jumlah penduduk.
Pihaknya juga ingin memastikan bahwa jumlah kepesertaan di angka 98 persen tersebut sudah merata hingga ke tingkat desa-desa, karena yang ada saat ini masih angka umum.
Untuk itu, ia berharap dengan adanya Program PESIAR ini cakupan kepesertaan BPJS di angka 98 % tersebut bukan hanya tingkat kabupaten namun juga bisa merata samapi ke tingkat desa.
“Untuk Kabupaten Kaur, kita sudah menunjuk lima desa sebagai pilot project desa di empat kecamatan yaitu Desa Padang Petron, Desa Sinar Pagi, Desa Ulak bandung, desa Tanjung Baru, Desa Tebing Rambutan” Terangnya
Disampaikan Mahyudin dengan ditunjukkan lima desa menjadi pilot peojet program PESIAR.
Dimana sebelumnya cakupan kepesertaqan di desa tersebut berada di bawah angka 98 % saat ini mulai berangsur menuju angka 98 %.
“Desa pilot project ini yang tadi kita evaluasi bersama pihak pemda.Kita mohon dukungan dari pemdes, pemda agar program ini bisa berjalan dengan lancar,”tegasnya. (top/rr)