Oleh: Rizal ALLBA
Pasar Minggu Baru Kota Bengkulu era tahun 90 an menjadi kebanggaan dan menjadi icon kota yang dulu berjuluk Kota “SEMARAK” pada kepemimpinan Walikota Chairul Amri.
Pasar Minggu Baru yang dibangun dua lantai ini berada dipusat kota. Dulunya ramai dikunjungi para pembeli baik dari warga Kota Bengkulu maupun pembeli dari luar.
Pada saat itu di pasar ini terlihat halaman yang luas juga terdapat tanaman bunga pada sisi kanan kiri.
Pasar Minggu Baru ini beberapa kali mengalami kebakaran. Akibat kebakaran yang menghanguskan beberapa los pedagang pakaian pada waktu itu, pernah dilakukan perbaikan oleh Pemkot Bengkulu.
Di negeri ini hanya ada dua nama Pasar Minggu,satu di Jakarta dan satu di Kota Bengkulu.
Namun sangat disayangkan keberadaan Pasar Minggu Baru Bengkulu ini kondisinya kini tertutup oleh los- los pedagang. Tak hanya puluhan los yang menutupi pemandangan pasar ini. Juga keberadaan ratusan para pedagang kaki lima(PKL) di bagian kanan dan belakang terlihat semraut dan kumuh.
Entah kenapa Pasar Minggu Baru Bengkulu dulunya dapat dilintasi angkot dan halamannya luas, juga tempat santai pengunjung kini tak terlihat lagi ?
Beberapa masyarakat Kota Bengkulu yang sempat ditanyai penulis tentang keberadaan Pasar Minggu Baru ini, sangat mengharapkan agar Pemkot Bengkulu menata kembali pasar yang menjadi icon ini agar terlihat rapih dan bersih tidak seperti sekarang. Apalagi bertetangga dengan Mega Mall.
Terkait keluhan para pedagang pakaian sepihnya pembeli memang itu kenyataan. Keluhan para pedagang pakaian tidak hanya di Bengkulu juga di kota lain.
Hal ini imbas dan tergerus jualan online yang masif saat ini. Apalagi pembeli bisa COD barang datang bayar ditempat.
Selain Pasar Minggu Baru, juga keberadaan Pasar Barokoto I dan II yang berada di Kampung Kota Bengkulu ini, los pedagang terlihat banyak kosong pada bagian atas lantaran sepi pembeli.
Semoga saja harapan beberapa warga Kota Bengkulu, pasar Minggu ini dapat ditata ulang agar terekesan bersih dan nyaman bagi pengunjung dan pembeli yang mau wisata belanja.(*)
